KUMPULAN SINOPSIS TARI KREASI DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Produksi : Laboratorium Seni
Taman Budaya
1. TARI
NJARA HUMBA MATAMBA SAVANA (Etnis
Sumba)
Kuda Sumba adalah simbol kewibawan,
kekuatan,ketangkasan, keperkasaan dan kelincahan masyarakat Etnis Sumba di Nusa
Tenggara Timur. Kuda Sumba juga merupakan suatu kebanggaan masyarakat Sumba
pada umumnya terutama bagi kaum bangsawan.
Simbol tersebut
mempengaruhi karakter dalam kehidupan sehari-hari bagi kaum pria di Sumba.
Keseharian mereka tercermin melalui kehidupan yang penuh dengan tantangan
dipadang savana, namun lewat kegigihan dan terkadang keliaran yang
muncul,mereka dapat menaklukan alam savana di Pulau Sumba.
Koreografer
: Floribertus Fono
Durasi : 7 Menit
Produksi : UPT Taman Budaya Daerah
Tahun 2008
Jejak
rekaman penampilan :
1.Festival
Cak Durasim di Surabaya 2008
2.
Parade Tari Nusantara TMII Jakarta 2009
3.Pertemuan Gubernur Provinsi Kepulauan di Ternate
2009
4.Promosi Pariwisata di Ultrecht Belanda 2010
5.Pergelaran berbagai event di Kupang.
2. TARI J A ‘
I (Etnis Ngada – NTT)
Ja’i
adalah tarian tradisional dari Kabupaten Ngada khususnya Bajawa. Ja’i merupakan
tarian gembira untuk upacara adat yang kemudian berkembang menjadi suatu tarian yang dapat dipakai dalam
segala keperluan baik keperluan penyambutan tamu, ucapan syukur, acara-acara
keluarga dll.
Durasi :
7 menit
Produksi :
UPT Taman Budaya Daerah NTT
Jejak rekam penampilan :
1.
Promosi Pariwisata di Ultrecht Belanda 2010
2.
NTT
Night di Melbourne – Australia Th. 2011
3.
Pergelaran
dalam event lainnya di Kupang
3. TARI KOTEKLEMA (Etnis
Lembata)
Sebuah
karya tari garapan baru yang
menggambarkan ritual masyarakat Lamalera Kabupaten Lembata dalam proses penangkapan
ikan paus besar (Koteklema).
Durasi : 7 menit
Produksi : UPT Taman Budaya Daerah NTT
Jejak rekam penampilan:
1.
Temu
Karya Taman Budaya se Indonesia di Padang 2009
2.
Pertemuan
Gubernur Provinsi Kepulauan di Kupang 2009
3.
Pergelaran
dalam event lainnnya di Kupang
4.
NTT
Night di Melbourne
4. TARI LIKURAI(Etnis Belu)
Dalam Bahasa Tetun Belu,
LIKURAI berasal dari dua kata: Haliku
dan Rai. Haliku berarti mengawasi, menjaga, melindungi, memelihara,
mengambil, menguasai. Rai berarti
Tanah, Bumi, Negeri atau Pulau. Haliku Rai kemudian disingkat menjadi Likurai,
yaitu sebuah tarian menyambut kemenangan ketika para wanita menyambut rombongan
para pahlawan (meo) dari medan
perang.
Pada masa lalu biasanya, puluhan bahkan ratusan
wanita berpadu dalam Basa Tihar, mereka membunyikan tetabuhan Tihar dan menghasilkan bunyi-bunyian yang membangkitkan
sukacita, decak kagum dan bangga sekaligus menciptakan suasana sakral dan
bernas.
Durasi : 7 menit
Produksi : UPT Taman Budaya Daerah NTT
Jejak rekam penampilan :
1.
Pawai Budaya Nusantara di Istana Negara 2009
2.
Pergelaran dalam event lainnya di Kupang.
5. TARI MAI MA LEDO HE LA’U (Etnis Sabu)
MAI MA LEDO HE LA’U yang artinya mari menari bersama-sama.
Tari
dari etnis Sabu ini menggambarkan keceriaan gadis-gadis, saat menyambut
purnama.
Tarian
ini biasa ditarikan pada malam hari, di
daerah pantai maupun ditengah-tengah perkampungan masyarakat Sabu. Dengan
ekspresi gembira mereka mengajak masyarakat untuk mengucap syukur atas purnama
yang datang dan semua masyarakat yang
terlibat dalam upacara purnama tersebut turut bergembira.
Durasi : 7 menit
Produksi : UPT Taman Budaya Daerah NTT
Jejak rekam penampilan :
1.
Temu
Budaya se Indonesia di Solo Th. 2011
2.
NTT
Night di Melbourne – Australia Th. 2011
3.
Pergelaran
dalam event lainnya di Kupang.
6. TARI HEGONG (Etnis Sikka)
Hegong
adalah ajakan/teriakan masyarakat untuk membunyikan gong. Dan ketika gong
berbunyi maka masyarakatpun segera memari bergembira. Biasanya peristiwa ini
merupakan tanda ucapan syukur bagi masyarakat Sikka atas sesuatu keberhasilan
baik itu panen, saat gotong royong membangun rumah baru maupun penyambutan para
tamu yang datang.
Durasi : 7 menit
Produksi : UPT Taman Budaya Daerah NTT
Jejak rekam penampilan :
1. Pawai
Budaya – Festival Kesenian di Yogyakarta 2010
2.
NTT
Night di Melbourne – Australia 2011
3. Pergelaran
dalam event lainnya di Kupang
7. TARI TOKESI (Etnis
Alor)
Tari ini menceritakan perjuangan para pria di Alor saat
memenangkan pertempuran melawan musuh. Ketika pulang mereka disambut oleh para
gadis-gadis dan mereka bergembira menyambut kemenangan.
Durasi : 7 menit
Produksi : UPT Taman Budaya Daerah NTT
Jejak rekam penampilan :
1.
Temu
Budaya se Indonesia di Riau Th. 2010
2.
NTT
Night di Melbourne – Australia 2011
3.
Pergelaran
dalam event lainnya di Kupang
8.TARI BESEK
Merupakan sebuah tarI garapan
baru yang terinspirasi oleh aktivitas
petani jagung di Pulau Flores Nusa Tenggara Timur. Mereka menanam jagung,
menyiram, memeliharanya menjaganya dari binatang buas yang selalu merusak
tanaman.
Koreografer yang ditampilkan bersifat
dinamis dan penuh semangat sebagai symbol
petani Flores yang tegas, gagah , kuat dan tangguh dalam berkebun
sekaligus berburu binatang buas yang merusak
perkebunan mereka.
Koreografer ini
menggunakan besek sebagai properti
utama. Besek adalah tempat menyimpan jagung yang terbuat dari anyaman daun lontar. Disini penata mengeksplorasi
besek dengan bentuk dan ukuran yang
berbeda-beda yang diletakan dibagian-bagian tubuh penari untuk musikalisasi
sebagai penonjolan utama koreografi. Penata menggunakan besek karena bentuknya
yang unik sekaligus perkenalan masyarakat luas tentang besek.
Besek dan solidaritas
kebersamaan masyarakat NTT pada umumnya yang bahu membahu saling membantu telah
membudaya secara turun tumurun. Mereka menari, melompat dan bernyanyi,
bersukaria sambil memainkan besek penuh semangat sebagai bentuk ungkapan terima kasih kepada
Tuhan atas hasil panen yang melimpah.
Durasi : 7 menit
Produksi : UPT Taman Budaya Daerah NTT
Jejak rekam penampilan
1.
Parade
Tari Tk. Nasional di TMII Th. 2011
2.
Pergelaran
dalam event lainnya di Kupang
saran dan kritikan yang membangun sangat diharapkan demi memperkaya isi dari blog sederhana ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar dan masukan anda disini